Author: spartax69
Gendre: fluff,
romance gagal xD
Rating: PG13
Pair: Aoi x Uruha
fandom: The Gazette
Disclaimers: ruki uke nya reita, reita suami saia! kami adalah keluarga berencana gila
*huray*
ok! Cuma cerita ini yang punya saia
dengan segala kesinetronan yang terkandung didalamnya…
Begitu juga dengan nama-nama pemainnya
hanya saia PINJAM dari alam masing-masing XDv
Segala akibat dari membaca fanfic ini di
luar tanggunga jawab author, jika sakit berlanjut hubungi RSJ terdekat!
Nb. Happy Birthday
my fave guitaris…(/ ̄ー ̄)/‥∵:*:☆*゜★
Semoga
niichan & band makin sukses dan
buruan nikahi urubek!!! (人・_・)♡
Douzo…(○゚ε゚○)プッ!!
Perkenalkan nama
ku Shiroyama Aoi, seorang pria yang saat ini sudah nyaris berkepala tiga. Bukan dalam artian aku ini monster
yang punya kepala banyak loh. Hahaha
Ok! Abaikan bagian yang itu. Aku adalah anak tunggal dari pemilik
shiroyama corp, perusaan yang bergerak di bidang otomotiv terbesar di asia.
Masalah yang sedang ku hadapi sekarang
adalah keluarga ku sudah sangat mendesak untuk menyuruh ku menikah. Dalam tahun
ini saja entah sudah berapa kali aku di paksa untuk ikut kencan buta dan tidak
terhitung juga entah sudah berapa kali aku menolak calon yang mereka sodorkan
pada ku itu. Sepertinya pun mereka mulai frustasi dengan kelakuan ku ini,
akhirnya ayah yang selama ini Cuma diam dan tidak mau ikut campur, sekarang
malah mengatakan akan memperkenalakan ku pada anak dari sahabat bisnisnya. Ayah
bilang, jika kali ini aku masih menolak, mereka semua akan menyerah untuk memaksa
ku menikah. Apa aku harus bahagia? Atau prihatin?
Dan seperti ucapan ayah beberapa waktu
yang lalu, disini lah kami sekarang. Menunggu di sebuah restoran bergaya klasik
inggris.
Aku sama sekali tidak yakin dengan
pertemuan ini, apalagi ini pilihan ayah. Seleranya kan sedikit er… payah!
jangan sampai dia mendengar ucapan ku ini bisa-bisa nama ku di coret dari kartu
keluarga. xD
“maaf kami datang terlambat” ku dengar
suara lembut yang berasal dari belakang kursi ku, spontan aku membalik posisi
tubuh ku. Terlihat seorang pria seumuran ayah tersenyum pada ku dan aku juga
tersenyum seadanya.
Mata ku kemudian tertuju pada sosok
cantik tinggi semampai yang berdiri di sebelah pria itu. Dia juga menatap ku
sebentar kemudian dia menunduk.
Ha? Dia malu ya??
“tidak apa hyde, kami juga belum lama
sampai…
Silahkan duduk” ayah mempersilahkan
kedua orang itu duduk
“ah ya, perkenalakan ini anak ku Aoi
Shiroyama.
Aoi ini teman ayah hydeto matsumoto”
-Aoi POV end-
Aoi
menundukkan kepala nya sedikit memberi salam pada hyde. Kembali perhatian nya focus
pada sosok di sebelah hyde. Cantik, itulah yang dipikirkan aoi. Tumben selera
ayahnya bagus kali ini pikir aoi lagi.
“oh ya, ini uruha anak paman” hyde
menepuk pelan bahu sosok cantik itu
“uruha…
Yoroshiku aoi-san” mata aoi sedikit
membola saat mendengar suara bass itu, itu bukan suara perempuan. Berarti sosok
yang mungkin sudah merebut hatinya itu adalah laki-laki?
“lalu kapan kita bisa melanjutkan
rencana kita ini?” kaz ayah aoi tampak tersenyum simpul saat melihat reaksi
anak semata wayangnya yang sedari tadi nyaris tidak berkedip menatap uruha.
Bahkan saat pembicaraan perjodohan
mereka berlangsung aoi sama sekali tidak membantah seperti biasaya. Sudah pasti
aoi menerima uruha kan?
‘syukurlah’ pikir kaz setidaknya dia tidak harus melihat anaknya itu jadi bujang
lapuk.
“sebaiknya kita beri mereka waktu dulu,
setidaknya untuk lebih saling mengenal”
Hyde berdiri dari duduknya diikuti kaz. Sebelum
meninggalkan meja itu hyde sempat mengelus surai coklat milik uruha.
“ng…. maaf, apa aoi-san terkejut
ternyata yang dijodohkan dengan aoi-san adalah seorang laki-laki juga?” uruha
lebih dulu membuka pembicaraan tapi ia sama sekali tidak berani menatap mata
aoi
“bisa di bilang begitu, karna selama ini
yang dijodohkan dengan ku itu selalu wanita. jadi aku sama sekali tidak
berfikir kali ini yang datang adalah laki-laki” aoi menggaruk tengkuknya
canggung
“tapi mungkin aku juga memang punya
kelainan” aoi mengangkat bahunya merasa miris pada dirinya sendiri dan uruha
akhirnya berani menatap mata hitam kelam itu
“sekali lagi maaf aoi-san, gara-gara aku
aoi-san jadi harus dijodohkan dengan ku” nada suara uruha terdengar bergetar,
aoi sempat terkejut jangan sampai uruha menangis. nanti apa yang akan di
katakan orang di restoran itu padanya. Pasti dia di sangka sudah menyakiti
uruha
“hey.. hey.. uruha, aku sama sekali tdak
menyalahkan mu kan? Jika aku mau kan aku juga masih bisa menolak seperti yang
biasa ku lakukan? Tapi aku tidak menolak mu kan?
Dan ah… ya cukup panggil aku aoi saja,
kau memanggilku dengan embel-embel itu aku jadi merasa sangat tua” aoi
tersenyum dan itu membuat uruha menatapnya dengan tatapan yang nyaris membuat
jantung aoi meloncat keluar
“terimakasih aoi-san eh.. maksud ku aoi”
uruha menggaruk pipinya malu
“ngomong-ngomong kenapa kau juga ikut
perjodohan konyol seperti ini juga uruha? Apa kau juga di paksa keluarga mu?”
aoi menyeruput minumannya suasana diantara mereka perlahan mulai mencair
“tidak, hm…
Aku punya saudara kembar aoi, namanya
saga dan kami selalu melakukan apapun bersama. Beberapa waktu yang lalu
pacarnya melamarnya dan mengajaknya menikah, tapi saga menolak karana dia
bilang tidak akan menikah jika aku tidak menikah juga. Kan itu jadi tidak adil
untuk kekasihnya itu.
Makanya aku minta ayah untuk mencarikan
ku pasangan” uruha tampak malu menjelaskan alasannya itu terlebih membicarakan
kelakuan saudara kembarnya yang konyol itu
“kau punya kembaran?
Aku jadi penasaran melihat kalian berdua”
aoi jadi tertarik mendengar cerita uruha. Pasti menyenangkan punya saudara apa
lagi saudara kembar seperti uruha
“kami kembar tapi tidak identik, dan aku
juga punya seorang adik bungsu yang sekarang masih SMA” aoi hanya membulatkan
mulutnya mengerti apa yang di ceritakan uruha. Dan uruha pun jadi sedikit
bingung kenapa dia jadi sangat terbuka pada aoi sosok yang baru di kenalnya
dalam hitungan jam itu.
-Aoi POV-
Bisa
di bilang akhirnya aku menyerah pada calon yang di suguhkan ayah ku, akhirnya
aku memilih uruha anak pemilik label music yang juga punya beberapa hotel dan
perusaan nasional itu. Aku Cuma kenal dengan ayahnya yang sering terlihat di
beberapa majalah bisnis, tidak ku sangka dia punya anak yang menarik. Tapi jika
dipikir-pikir jika di bandingkan dengan wanita yang sebelum-sebelumnya
dipertemukan dengan ku banyak yang lebih menarik darinya. Hanya saja jika
melihat dia seorang laki-laki tentu saja dia termasuk diatas rata-rata. Lagi
pula aku juga tidak pernah sadar jika aku punya kelainan sex seperti ini. Pantas
saja aku selama ini aku cukup sulit untuk menjalin hubungan serius dengan
wanita. Atau apa ini karana orangnya adalah Uruha?
Uruha, dia sosok yang manis dan
menyenangkan baru bertemu saja aku sudah betah bicara lama dengannya. Dia juga
cukup terbuka tentang keluarganya, hal yang juga membuat ku nyaman untuk terus
berbicara dengan sosok cantik itu.
Sepertinya ini yang dinama kan love at
the firs sigh. Mungkin saja kan?
Toh hubungan seperti ini sudah bukan hal
yang asing lagi, jadi apa boleh buat.
Uruha…be my bride
-Aoi POV end-
“oi…Aoi…
Aoiiii” sebuah tangan mulus menarik pipi
kanan aoi membuat si empunya nama terkejut dan menyudahi lamunannya, meletak
kan kembali potret dirinya bersama seorang pemuda cantik yang barusan
memanggilnya itu ke atas meja kerja
“kau melamun apa sih? Sampai mengabaikan
ku?” sosok cantik itu mengerucutkan bibir keritingnya lucu
“maaf uruha, aku hanya teringat kenangan
lama” aoi terkekeh bodoh sambil berdiri dari kursi kerjanya, berdiri berhadapan
dengan uruha, melingkarkan tangannya ke pinggang ramping bishi itu.
“tidak terasa ya, kita sudah bersama
hampir 4th” aoi mengelus pipi mulus uruha dengan sayang
“un…
Apa kau bahagia hidup bersama ku aoi?”pertanyaan
bodoh yang sebenarnya tidak perlu di jawab oleh aoi karna sebenarnya uruha tau
apa jawabannya
“jika tidak bahagia, tidak mungkin kan
kita bersama” aoi memeluk tubuh ramping itu dengan penuh sayang
“tumben kau datang kesini, ada apa?” aoi
mengelus rambut uruha sayang
“aku mau bilang mungkin hari ini aku
akan pulang terlambat, karna aku harus menemani ruki untuk fitting baju
pengantinnya dan membeli beberapa pelengkapan”
“hm…
Aku juga hari ini mungkin akan terlambat
pulang, ada proyek yang harus ku selesaikan hari ini”
“baiklah, aku pergi dulu…
Jangan lupa makan aoi dan jangan terlalu
memaksakan diri” uruha mengecup bibir aoi, sebelum akhirnya meninggalkan ruang
kerja aoi. Meskipun sudah menikah dan hidup bersama selama 4th uruha
masih saja berdebar saat bermesraan dengan aoi.
“hah~ sepertinya dia lupa tanggal berapa
sekarang”
Jam
11 malam aoi sampai di rumahnya. Rumah yang terbilang mewah itu terlihat sepi
dan lampu di rumah itu mati seperti rumah tak berpenghuni. Padahal ini juga
belum terlalu malam kan?
Apa uruha belum pulang dari rumah
keluarganya?
Setelah meyalakan lampu ruang tamu, aoi
mendudukkan dirinya di salah satu sofa
di ruang tamunya, kemudian menekan tombol speed dial di ponselnya
‘nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau di luar jangkauan’
Alisnya sedikit
terangkat, tidak biasanya ponsel uruha tidak bisa dihubungi? Lagi pula seharian
ini uruha juga tidak memberinya kabar apapun.
Apa terjadi
sesuatu?
Aoi buru-buru
membuang pikiran negativnya. Sebenarnya cukup wajar dia khawarir karna selama
ini uruha tidak pernah pulang selarut ini dan tidak ada kabar pula.
Aoi lagi-lagi
sibuk dengan ponselnya menekan salah satu dari deretan angka yang tersimpan di
daftar kontaknya
Kuchizuke shiyou
mou ichido
Kimi no himitsu wo
abakou
Shirato shita no
saki ni shinjistu ga aru
Lagi-lagi aoi
menaikkan sebelah alisnya bingung, ia menatap poselnya. Benar no telpon saga,
tapi kenapa suara nada deringnya terdegar dekat.
Aoi bangkit dari
posisinya dan mulai mengikuti suara nada dering familiar yang selalu di pakai saudara
kembar uruha itu. Sumbernya berasal dari taman belakang yang terlihat gelap itu
karna aoi belum menghidup kan lampunya.
Perlahan aoi
membuka pintu penghubung antara rumah dan tempat favorite uruha itu
Kreet…
“HAPPY BIRTHDAY MY
AOI” suara uruha bersatu dengan suara terompet dan petasan yang dinyalakan
secara bersamaan oleh beberapa orang disana. Aoi tampak sangat terkejut, tidak
menyangka akan diberi kejutan seperti ini. dia pikir uruha lupa karna sedang
sibuk membantu mempersiapkan pernikahan ruki tapi ternyata semuanya salah. Disana
sudah berdiri keluarganya, ayah dan ibu uruha, saga yang sedang
menggoyang-goyangkan ponselnya seolah memberi tanda pada aoi bahwa dia baru
saja di kerjai disebelahnya juga ada ‘kekasihnya’, ada ruki dan juga seorang
lagi yang nanti akan menjadi bagian keluarga besar mereka ‘calonnya’ ruki yang
sudah cukup dikenalnya.
“sekarang ayo tiup
lilinya dan ucapkan permohonan mu” uruha tampak menyudorkan sebuah kue yang
diatasnya terdapat beberapa lilin-lin kecil
Aoi yang masih sedikit
terkejut akhirnya menutup mata nya dan kemudian meniup lilin ulang tahunnya. Semua
yang hadir di tempat itu tampak bersorak dan bertepuk tangan
Aoi mengambil kue
yang dipegang uruha dan memberikannya pada saga. Kemudian langsung memeluk
pasangan hidupnya itu
Mereka yang datang
di sana seperti mengerti, langsung beranjak meninggalkan dua pasangan itu. Memberi
mereka waktu berdua.
“ku pikir kau lupa…”
aoi mengecup puncak kepala uruha dengan sayang
“mana mungkin aku
lupa, ulang tahun mu adalah sesuatu yang special untuk ku, senang ya tahun ini
kita bisa merayakannya bersama mereka semua” uruha semakin meneratkan
pelukannya
“ng… oh ya, kau
minta apa tadi” uruha melepaskan pelukannya dan menatap manic kelam milik aoi
“aku tidak minta
apa-apa” uruha menatap aoi bingung
“tidak ada yang
perlu ku minta lagi, semua yang ku minta sudah ku dapatkan dan salah satunya
sudah berdiri di hadapan ku. Aku juga berterima kasih pada tuhan karna sudah
mengirimkan seorang malaikat cantik dalam hidup ku” uruha tampak malu dan
berkaca-kaca mendengar ucapan aoi barusan dan tanpa perlu menunggu lagi dia
melekatkan bibirnya pada bibir milik aoi. Mengalungkan tangannya ke leher milik
‘kekasihnya’ itu menyampaikan perasaan bahagianya lewat tautan bibir yang
langsung di sambut hangat oleh aoi
“selamat ulang
tahun aoi ku, semoga kita bisa selamanya bersama dan bahagia seperti ini. Terimakasih
sudah lahir ke dunia ini dan datang ke dalam hidup ku love you”
OWARI