Title: Mati Raso [Mati rasa]
Gendre: angs, drama, OOC, Drabel
Rating: PG
Author: Spartax69
Pair: AoixUruha. Aoix??
Disclaimers: Songfic ini terinspirasi dari lagu minang
(red; lagu dari padang, sumatera barat) yaitu
mati raso – Ratu sikumbang
Tapi ceritanya murni dari kepala saia yang mulai eror
XDD
So stop plagiatisme!!
NB: Bagi yang nga ngerti sama lagunya, nga usah
dipikirin baca aja tulisan fanficnya itu sudah maksud dari lagunya ^_^
So enjoy mina san ^_^)/~
Usahlah denai uda salahkan
Uda bana nan mungkia janji
Dalam ba iyo ba indakkan
Dek arok uda mamatiak bulan
Bungo ditangan uda lengahkan
Kenapa aku yang harus kau salahkan?
apakah aku yang memulai semua ini?
apakah aku yang memulai semua ini?
Apa aku yang memaksa mu untuk menyukai ku dan memulai
hubungan yang terlihat tidak masuk akal ini?
Tidak aoi, kau yang meyakinkan ku nahwa semua akan
baik baik saja jika kita berdua.
dan aku masih mengingat dengan jelas juga saat kau bilang
dan aku masih mengingat dengan jelas juga saat kau bilang
“gomene uru, aku tidak bisa melanjutkan hubungan kita
lagi.
Aku menyukai seorang wanita”
Begitu mudahnya kau ucap kan itu, membuat senyuman ku
berubah air mata. tidak kah kau ingat janji yang dulu pernah kau ucapkan dengan
kelingking mu yang berkait dengan kelingking ku. Janji yang begitu aku percayai
dan yakini akan benar benar kau tepati
“kita akan bersama selamanya uru, hanya maut yang akan
memisahkan kita berdua”
Tapi apa?
hanya karna dia seorang wanita dan aku laki-laki?, kau campakkan aku.
hanya karna dia seorang wanita dan aku laki-laki?, kau campakkan aku.
Bukankah kau yang meyakinkan ku dengan hubungan ini?
Tapi kenapa sekarang aku merasa bahwa aku lah yang
telah menyesatkan mu pada jurang ini?
Padiahnyo luko denai rasokan
Uda manari babual sanang
Dijalin kasiah dibaliak awan
Tinggalah denai balanggang langgang
Bialah luko den baluik surang
Sakit aoi,sakit!
Jika aku ini orang yang berfikiran sempit, mungkin aku
akan mengakhiri hidupku sekarang.
Sementara kau, terlihat begitu bahagia berada
disampingnya. Mengenggam tangannya dihadapan semua orang, memberitau semua
orang bahwa kau sudah memiliki gadis itu. Dan itu sama saja kau menari diatas
air mata ku. Kau mengelus kepalanya di depan kedua mata ku, hal yang dulu
sering kau lakukan juga pada ku.
Sekarang aku sendirian bersama luka yang telah kau
tinggalkan. Sambil berharap semuanya akan baik-baik saja setelah semua ini.
Batahun
denai uda lupokan
Bak cando
batu jatuah ka lubuak
Manga kok
kini uda datang
Nyatokan
cinto
Kadiri denai
nan dulu uda lukoi
Dan akhirnya setelah sekian lama kau bersamanya, untuk
apa kau datang lagi mengganggu hidup ku?
Aku sudah melupakan mu aoi, aku sudah bisa berdiri
dengan kaki ku sendiri. Kenapa kau ingin kembali?
Apa dia tidak membuat mu bahagia?
Bukankah kau bilang dulu sangat bahagia dengannya disbanding
bersama ku?
apa kau anggap aku ini hanya tempat mu kembali saat
kau telah lelah mencari?
Tidak kah kau ingat bagaimana kau menyakiti hati ku
dulu?
bagaimana aku harus hidup dalam derita yang kau tinggalkan?
bagaimana aku harus hidup dalam derita yang kau tinggalkan?
Jawab lah pertanyaan ku aoi jangan hanya diam
Alah talambek da nyatokan cinto
Sungguha pun denai da alun ba punyo
Dihati nan ko da lah mati raso
Dek uda juo ndeh mangko co iko
Sudah terlambat aoi, sudah terlambat!
Kau datang terlalu lama, luka ku terlanjur bernanah. Meskipun
saat ini aku masih belum bisa mendapatkan ganti mu, tapi itu bukan berarti aku
masih mengharapkan mu.
Hati ku sudah terlanjur mati aoi, karna racun yang kau
tuangkan dulu. Jangan salah kan aku sekarang aoi, ini salah mu! Hingga aku
seperti ini sekarang. Aku bukan lagi uruha yang dulu. Aku bukan uruha yang
lemah dan selalu menerima apapun yang kau lakukan.
Maafkan denai diak lahia jo bathin
Nyampang laluko didalam dado
Tarimo cinto diak nan salamo ko
Ka denai rubah diak parangai lamo
“maafkan aku
uruha, maafkan aku yang sudah melukai hati mu begitu dalam.
Aku mohon terima lah aku kembali. Aku janji tidak akan
mengulangi kesalahan ku yang dulu”
Maaf aoi aku sudah tidak percaya lagi denagn
janji-janji mu, cukup sekali aku merasakan sakit. Dan aku sudah tidak mau lagi
merasakan hal yang sama lagi.
Meski pun kau bersujud di kaki ku, aku tidak akan
kembali pada mu aoi.
Biarkan aku hidup sendiri aoi dan jangan kau ganggu
hidup ku lagi.
Jika kau berfikir aku jahat, yah begitulah aku yang
sekarang aoi. Aku belajar banyak dari mu aoi…
OWARI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar